LAPORAN EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)
KEPERAWATAN GERONTIK
EFEKTIVITAS TEHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA NY. S DI DESA LEDOK ARGOMULYO, SALATIGA
Nama
Mahasiswa : xxxx
NIM : xxx
1.
Latar
Belakang
Lansia merupakan tahap akhir dari siklus
hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat disadari dan
akan di alami oleh setiap individu (Azizah, 2011). Proses menua merupakan proses yang berlanjut secara alamiah,
dimulai
sejak lahir dan pada umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho, 2008). Penyakit degeneratif pada lansia yang
disebabkan oleh penurunan fungsi
adalah diabetes mellitus dan hipertensi
(Subroto, 2006). Penyakit tersebut akan dapat mengganggu aktifitas lansia dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari (Sutikno,2011).
Setianto
(2007) mengkla-sifikasikan tekanan darah tinggi menjadi empat tingkatan yaitu
normal (SBP = Sistole Blood Pressure < 120 mmHg dan Diastole Blood Pressure
= DBP < 80 mmHg), pra hipertensi (SBP 120-139 mmHg dan DBP 80-89 mmHg),
hipertensi tahap satu (SBP 140-159 mmHg dan DBP 90-99 mmHg) dan hipertensi
tahap dua (SBP ≥ 160 dan DBP ≥ 100 mmHg). Beberapa ciri yang dapat
menggambarkan penyakit tekanan darah tinggi adalah sakit kepala, jantung
berdebar-debar, sakit di tengkuk, mudah lelah, penglihatan kabur dan
per-darahan hidung.
Teknik
relaksasi Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan
berulang kali dengan ritme teratur yang disertai sikap pasrah pada Tuhan Yang
Maha Esa sambil menarik nafas dalam.
Pernafasan
yang panjang dapat memberikan energi yang cukup, karena pada waktu
menghembuskan nafas mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan saat menghirup nafas
panjang mendapatkan oksigen yang sangat diperlukan tubuh untuk membersihkan
darah dan mencegah kerusakan jaringan otak akibat kekurangan oksigen
(hipoksia).
Saat
tarik nafas panjang otot-otot dinding perut (Rektus abdominalis, transverses
abdominalis, internaldan ekternal obligue) menekan iga bagian bawah kearah
belakang serta mendorong sekat diafragma ke atas dapat berakibat meninggikan
tekanan intra abdominal sehingga dapat merangsang aliran darah baik vena cava
inferior maupun aorta abdominalis, mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi)
menjadi meningkat keseluruh tubuh terutama organ - organ vital seperti otak,
sehingga O2 tercukupi didalam otakdan tubuh menjadi rileks (Benson &
Proctor, 2000).
Diposyandu
lansia Argo Sehat Ledok Argomulyo Salatiga jumlah lansia terdapat 90 orang.
Rata-rata lansia diposyandu Argo Sehat memiliki riwayat penyakit seperti
hipertensi, rematik, asam urat, DM dll.
Namun kebanyakan lansia mengalami hipertensi dan rematik. Hal ini
dikarenakan rata-rata lansia berusia 60 tahun keatas. Usia tersebut merupakan
salah satu faktor resiko penyebab dari hipertensi.
2.
PICO
a.
Problem
Manfaat
dari terapi benson ini adalah melegakan stress untuk penyakit darah tinggi,
penyakit jantung, susah hendak tidur, sakit kepala disebabkan karena tekanan
dan asma, membantu orang menjadi rileks
dan dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik, serta membantu individu
untuk mengontrol diri dan memfokuskan perhatian sehingga ia dapat mengambil
respon yang tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan (Miltenberger,
2004).
b.
Intervensi
Peneliti
mengukur tekanan darah sebelum dan setelah intervensi menggunakan tensimeter
digital. Responden diberikan instruksi untuk memposisikan tubuh senyaman
mungkin sebelum dilakukan terapi. Peneliti memberikan terapi relaksasi benson
selama 10-15menit.
c.
Comparatif
d.
Outcome
Dari
penelitian yang dilakuakn Oktarina Dewi Sartika2,
Kirnantoro (2017) tentang “Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Balai Pstw Unit Budi Luhur Yogyakarta” didapatkan hasil
uji Wilcoxon perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh p-value
(0,000) <0,05, artinya ada perbedaan yang signifikan tekanan darah sistolik
dan diastolik sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi benson. Berdasarkan hasil
pengujian disimpulkan ada pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan tekanan
darah.
3.
Tinjauan
Kasus
Ny. S mengatakan menderita hipertensi
sejak 2 tahun yang lalu serta keluarga ada yang mempunyai riwayat hipertensi
yaitu ibu kandung Ny S. Keluhan yang dirasakan Ny S adalah sering pusing, tidak
bisa tidur/insomnia serta badan terasa pegal dan kaku. Dari pemeriksaan fisik
didapati tekanan darah 167/90mmHg, Nadi 91 x/menit, pernafasan 22x/menit.
4.
Dasar
Pembanding
Tehnik
relaksasi benson termasuk dalam salah satu teknik relaksasi nafas dalam. Relaksasi
benson yang merupakan pengembangan
metode respon relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien .Relaksasi
merupakan cara menghilangkan stres sebagai pemicu terjadinya hipertensi, oleh
sebab itu, penderita hipertensi disarankan untuk melakukan terapi relaksasi
(Dalimartha. S, 2008).
5.
Implementasi
Implementasi
yang dilakukan berupa tehnik relaksasi benson pada Ny. S secara teratur setiap malam sebelum tidur. Pada saat
tehnik relaksasi benson Ny. S melalukan gerakan yang dicontohkan sesuai
dengan kemampuannya, ada 9 gerakan pada relaksasi benson :
a. Langkah 1
Atur lingkungan yang nyaman agar
pasien bisa focus dan rileks
b.
Langkah 2
Posisikan pasien senyaman mungkin bisa duduk atau berbaring
c.
Langkah 3
Menganjurkan pasien untuk serilek-rileksnya
d.
Langkah 4
Anjurkan pasien melemaskan
otot dari mulai kaki sampai tangan
e.
Langkah 5
Anjurkan pasien untuk
tidak berfikir lain dan tetap focus pada terapi
f.
Langkah 6
Tarik nafas dalam
sebanyak 3 kali dengan mata terbuka
g.
Langkah 7
Tarik nafas dalam
sebanyak 3 kali dengan mata tertutup
h.
Langkah 8
Tarik
nafas dan hembuskan dengan berzikir/ berdoa sesuai keyakinan
i.
Langkah 9
Anjurkan klien
untuk mendengarkan music lembut untuk menstimulasi otak agar rileks
6.
Hasil
Tabel
rekapan tekana darah Ny S :
Tanggal |
Sebelum |
Sesudah |
||
sistolik |
diastolik |
sistolik |
diastolik |
|
27 juni 2019 |
160 |
90 |
155 |
90 |
28 juni 2019 |
150 |
100 |
145 |
90 |
02 juli 2019 |
170 |
90 |
170 |
90 |
7.
Diskusi
Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari kepada Ny
S mendapatkan hasil selama 2 awal ada penurunan tekanan darah pada sistolik dan
pada diastolic tidak ada perubahan. Pada hari ke 3 didapatkan hasil tekanan
darah sebelum dan sesudah relaksasi benson tidak ada perubahan pada sistolik
maupun diastolic, Hal ini bisa terjadi dkarena Ny S tidak dalam keadaan rilek
8.
Kesimpulan
dan Saran
a.
Kesimpulan
Relaksasi
benson terbukti bisa menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
b.
Saran
1)
Bagi pelayanan kesehatan.
Terapi
relaksasi benson dapat dijadikan sebagai terapi alternatif pengganti/tambahan
selain dengan terapi pengobatan dalam mengatasi masalah tekanan darah pada
lansia.
2)
Bagi pasien
Hendaknya
lebih banyak melakukan tehnik relaksasi benson secara rutin dan terus menerus untuk terapi melalui nonfarmatologi
yang dapat menurunkan tekana darah.
9.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah.
L.M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia.
Edisi. 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
(2013). Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Setianto,
B. (2007). Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung. Diunduh dari:
http://dinkes-sulsel.go.id/view. php?id=134&jenis=berita tanggal 25 Juni 2019.
Miltenberger,
R. (2004). Behavior modification,principles and procedures. (3th ed). Belmont
CA: Wadsworth Thompson learning.
Dalimartha.
S, P. B. (2008). Care Your Self Hipertensi Cetakan 1. Penerbit plus.
Comments
Post a Comment